Friday 3 June 2011

Latar Belakang

Wilayah Babakan Siliwangi

Babakan Siliwangi merupakan salah satu dari kawasan lindung ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Bandung. Lokasinya berbatasan dengan Jalan Siliwangi dan Jalan Taman Sari dengan luas kurang lebih 8 ha. Di dalam kawasan ini termasuk Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Sarana Olahraga (Sorga), dan lahan terbuka yang masih ditumbuhi pepohonan rindang. Luas ruang terbuka hijaunya sendiri kurang lebih 7 ha (71.000 m2). Sedangkan ruang terbuka hijau yang masih memiliki pohon tegakan hanya sekitar 3, 7 Ha yang berbentuk Tapal Kuda.
   
Babakan Siliwangi dahulunya terkenal dengan nama hutan Lebak Gede. Pembangunan demi pembangunan mengiringi kisah kawasan tersebut. Gambar Babakan Siliwangi Dalam buku ‘Album Bandung Tempo Dulu’, perkembangan Babakan Siliwangi Dapat diterangkan perkembangan Babakan Siliwangi sebagai berikut :
  • 1930-an di Lebak Gede tersebut terdapat hamparan sawah yang sangat luas.
  • 1940-an di sebelah barat Baksil (sekarang Sabuga) bermunculan rumah penduduk.
  • 1940-an banyak rumah-rumah penduduk dibangun di sebelah barat Baksil.
  • 1970-an, muncul komplek seni dan budaya serta rumah makan di Baksil.
  • 1990-an, pembangunan Sabuga dan Sarana Olah Raga Ganesha (Sorga)
  • 1990-an, kawasan Baksil dibangun menjadi kawasan wisata alam yang terbuka untuk umum dan tidak eksklusif untuk ITB.
   
Pada saat ini, ruang terbuka di Kota Bandung sangat kurang dan kualitas udara saat ini yang buruk. Maka sangat diperlukan lahan hijau sebagai paru-paru kota. Kondisi saat ini Babakan Siliwangi adalah satu-satunya hamparan hijau yang masih tersisa di Kota Bandung. Kawasan Babakan Siliwangi adalah satu-satunya kawasan hamaparan hijau yang tersisa di Kota Bandung. Kawasan Babakan Siliwangi adalah ruang terbuka hijau (RTH) yang di atasnya sebenarnya tidak boleh didirikan bangunan apalagi bangunan tinggi seperti hotel atau apartemen. Persepsi ini berangkat dari kepentingan ekologis yang tidak memandang kawasan Babakan Siliwangi sebagai kawasan terlantar tapi lebih sebagai hutan kota sehingga wajar jika terdapat banyak hamparan pepohonan.
   
Kondisi Babakan Siliwangi saat ini kurang tertata dan terawat. Tidak ada penerangan sehingga tidak dapat dimanfaatkan pada malam hari. Merupakan ruang publik yang merupakan tempat bersosialisasi dan berinteraksi. Sering dimanfaatkan para seniman untuk berkegiatan dan berbudaya. Sistem persampahan kawasan Babakan Siliwangi termasuk TPS Tamansari, PAB domestic tidak masuk ke riool kota, Baku mutu daerah itu telah melebihi batas (HMTL) dan Bukan merupakan resapan air tetapi aliran air dan tangkapan air hujan serta berfungsi melindungi kawasan di bawahnya.
   
Memperluas Partisipasi Publik Kota Bandung
   
Unsur keterlibatan masyarakat dalam perencanaan kota merupakan sesuatu yang hal yang sudah harus diakomodasi baik oleh pemerintah maupun perencana kota. Konflik merupakan suatu bentuk pembelajaran, namun konflik harus dapat terselesaikan agar dihasilkan konsensus yang baik. Pada kasus ini, upaya pembelajaran yang dilakukan dilakukan dengan pendekatan interverensi desain, bujukan, mediasi, kerjasama, maupun advokasi.
   
Perluasan partisipasi publik Kota Bandung dalam menata Babakan Siliwangi adalah bentuk keterlibatan aktif pubik kota Bandung yang nyata. Oleh karena itu, posisi Sayembara Inisiatif Publik Ruang Publik yang akan diselengarakan adalh upaya nyata mewujudkan dan membangun kesadaran kolektif publik kota Bandung untuk menjadi bagian dari ekosistem sosial dan Ekologi Kota Bandung.

No comments:

Post a Comment